Abu Hurairah r.a
berkata, Rasulullah saw bersabda :" Siapa yang menolong kesusahan seorang
muslim dari kesusahan-kesusahan dunia, pasti Allah akan menolongnya dari
kesusahan-kesusahan akhirat. Siapa yang meringankan beban orang yang susah,
niscaya Allah akan ringankan bebannya didunia dan akhirat. Siapa yang menutup
aib seorang muslim, niscaya Allah akan tutup aibnya didunia dan akhirat. Allah
akan senantiasa menolong hambanya selama si hamba itu menolong orang lain.
" ( HR Bukhari)
Bagi setiap muslim, wajib mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Kehidupan itu ada di akhirat. Nanti, setelah meninggal dunia, setiap manusia menjalani kehidupan berikutnya di akhirat. Kematian itu pasti datang dan akhirat itu juga pasti kita jalani.
Perjalanan di akhirat jauh lebih lama dari didunia. Karena itu, dibutuhkan bekal sebanyak-banyaknya. Mumpung masih didunia, perbanyaklah upaya agar memperoleh kemudahan dalam menjalani kehidupan di akhirat nanti.
Rasulullah saw memberikan tuntunan agar mendapat pertolongan Allah SWT di akhirat nanti. Caranya, dengan memberi pertolongan kepada orang-orang muslim dan meringankan beban orang yang susah.
Penduduk negeri ini banyak yang sedang membutuhkan pertolongan. Banyak pula yang kesusahan memikul beban berat kehidupan. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi kita untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT. Allah senantiasa menolong hambanya, selama si hamba itu menolong orang lain. Orang cerdas selalu memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya.
----------------------------------------------
BERSIKAP LEMAH LEMBUT
Ajaran Islam itu penuh dengan kelembutan. Coba kita simak
hadis-hadis berikut ini :
Rasulullah saw mengatakan hal ini kepada Aisyah-istri
beliau:
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam seluruh perkara.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam seluruh perkara.” (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya Allah Maha
Penyantun, Ia menyukai sifat penyantun (lemah lembut) dalam segala urusan, dan
memberikan dalam lemah lembut apa yang tidak diberikan dalam kekerasan dan apa
yang tidak diberikan dalam selainnya,” (HR Bukhari dan Muslim)
“Orang yang dijauhkan
dari sifat lemah lembut, maka ia dijauhkan dari kebaikan.” (HR.Muslim)
Begitu banyaknya pesan Rasulullah saw tentang kelembutan
sikap. Pesan yang sangat mudah dicerna dan juga tidak sulit untuk dilaksanakan.
Sebagai negeri yang dihuni sebagian besar pemeluk Islam, selayaknya kelembutan
itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dimulai dari diri
sendiri dan keluarga.
“Maukah aku kabarkan
kepada kalian tentang orang yang diharamkan dari neraka atau neraka diharamkan
atasnya? Yaitu atas setiap orang yang dekat (dengan manusia), lemah lembut,
lagi memudahkan.” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya sifat
lemah lembut tidaklah berada pada sesuatu kecuali akan membuat indah sesuatu
tersebut dan tidaklah sifat lemah lembut dicabut dari sesuatu kecuali akan
membuat sesuatu tersebut menjadi buruk.” (HR. Muslim)
Lemah lembut tidak berarti pembiaran. Ketegasan sikap tetap
harus dipelihara. Mengajak kepada kebenaran terus berlanjud. Begitu juga
mencegah kemungkaran, tidak boleh berhenti. Bersikap tegas, tidaklah
harus kasar.
Orang tua yang selalu bersikap lemah lembut, akan menjadi
contoh yang baik bagi anak-anak. Oleh sebab itu, sikap lemah lembut ini sangat
layak dimiliki para orang tua. Dengan demikian, akan semakin banyak anak-anak
yang menjadikan lemah lembut sebagai sikap/perilaku kesehariannya.
Insyaalah…
by. minon-dakwahislam
by. minon-dakwahislam
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar sahabat... mohon untuk tidak menyertakan link aktif karena akan otomatis terhapus